Gorontalo, KABARjejakkasus.id — Di tengah dinamika sosial ekonomi yang terus menantang, nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sosial kembali bergema melalui program “Jumat Berkah” yang digagas oleh Haji Suci, seorang tokoh masyarakat sekaligus rakyat penambang Kabupaten Pohuwato. Kegiatan sosial yang digelar pada Jumat (18/07) ini berlangsung dengan penuh keberkahan, menjangkau ratusan masyarakat tidak mampu di Desa Buntulia Utara, Kecamatan Buntulia.
Sebanyak 300 paket sembako, masing-masing terdiri dari 5 kilogram beras dan satu bak telur berisi 30 butir, disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Selain itu, disediakan pula makanan siap saji sebagai sarapan pagi gratis yang dibagikan kepada warga kompleks dan pengendara yang melintas di jalan utama desa pada pagi hari.
Dalam pelaksanaannya, Haji Suci menggandeng Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) sebagai mitra distribusi. Penyaluran bantuan dilakukan secara terorganisir di Aula Kantor Camat Buntulia, dimulai pada pukul 15.00 WITA, dengan melibatkan para pemuda remaja masjid sebagai bagian dari penguatan peran aktif generasi muda dalam misi kemanusiaan.
“Saya sebenarnya agak enggan mempublikasikan kegiatan sosial seperti ini, karena bagi saya, kebaikan itu harus disembunyikan. Ini murni bentuk keikhlasan dari hati saya,” ujar Haji Suci saat diwawancarai awak media.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sudah berlangsung sejak lama, namun jarang diumumkan ke publik. “Kalaupun ditanyakan lebih jauh, kegiatan sosial ini sudah lama saya jalankan. Hanya saja saya tak ingin mengumbar-umbarnya,” sambungnya.
Program Jumat Berkah ini tidak hanya menghadirkan bantuan secara material, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi antara pelaku usaha dan elemen pemuda masjid dalam mendukung pembangunan sosial berbasis nilai keagamaan dan keadilan.
“Kami mohon maaf bila bantuan ini dirasa belum maksimal. Kami fokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Semoga program Jumat berbagi ini membawa manfaat dan keberkahan bagi saudara-saudara kita,” ujar Haji Suci.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat penerima. Seorang warga menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar kegiatan seperti ini terus berlanjut.
“Saya merasa bersyukur dan senang menerima bantuan ini. Terima kasih kepada pelaku usaha tambang yang peduli dengan masyarakat kecil seperti kami,” ucapnya penuh haru.
Dukungan juga datang dari pemerintah setempat. Marten, ASN di Kantor Camat Buntulia, menyampaikan apresiasi kepada Haji Suci dan pihak BKPRMI atas kolaborasi sosial yang telah berjalan rapi dan bermanfaat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Haji Suci dan BKPRMI. Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, dan semakin banyak masyarakat yang bisa terbantu di masa depan,” ungkapnya.
Dalam sudut pandang sosiologis, kolaborasi ini merupakan model filantropi kolaboratif berbasis komunitas, di mana aktor usaha dan aktor religius menyatu dalam misi kemanusiaan yang menembus sekat-sekat sektoral. Ini menandakan bahwa peran sosial tidak harus selalu dipegang oleh pemerintah, tetapi juga bisa dihidupkan oleh kekuatan sipil lokal.
Keterlibatan BKPRMI bukan hanya sebagai penyalur, melainkan juga sebagai representasi generasi muda muslim yang aktif dan produktif dalam membumikan nilai-nilai keislaman dalam tindakan sosial yang konkret. Sinergi semacam ini memperlihatkan bahwa kepedulian terhadap masyarakat tidak mampu bisa diorganisir secara efektif, jika didasari oleh visi kebersamaan dan tanggung jawab moral bersama.
Dengan semangat Jumat Berkah yang terus tumbuh, Haji Suci berharap agar lebih banyak pihak yang tergugah untuk turut serta. Program ini diharapkan akan terus berlanjut dan diperluas ke wilayah-wilayah lain, sehingga makin banyak warga tidak mampu yang dapat tersentuh manfaatnya secara langsung.
Tim-Redaksi